KRICOM - Sebelum dilantik menjadi presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kerap menunjukkan dirinya sebagai salah satu pengagum Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia bahkan sempat menyebut Putin sebagai sosok yang mampu memimpin sebuah negara ketimbang Barack Obama, Presiden AS kala itu.
Namun seiring dengan memanasnya ketegangan di Semenanjung Korea, kekaguman tersebut mulai menghilang. Hal itu ditandai oleh lontaran kritik dari Trump untuk Putin terkait sikapnya dalam menanggapi aksi-aksi provokasi Korea Utara (Korut).
"Cina sudah membantu kami, tetapi Rusia saat ini sedang berjalan ke arah yang salah dan hal ini membuat kami terluka," ujar Trump saat diwawancarai oleh Fox Business Network, Kamis (26/10/2017).
Pernyataan Trump merujuk pada pernyataan-pernyataan yang dibuat Putin. Pasalnya belum lama ini, Putin meminta agar AS menahan diri dan menyelesaikan perseteruannya dengan Korut melalui pembicaraan damai. Hal tersebut bertentangan dengan niat Trump yang terus-menerus menyatakan akan menyerang Korut dengan kekuatan militer.
"Saya rasa bila kami memiliki hubungan yang baik dengan Rusia, maka situasi ini bisa diselesaikan dengan mudah," tukas Trump.
Sebelumnya, Vladimir Putin telah membuat pernyataan yang menyebut serangan AS ke Korut akan sia-sia. Menurutnya, segencar apapun serangan militer AS, tidak akan bisa menghancurkan sistem persenjataan dan pusat komando perang Korut.
Ucapan Putin merujuk pada pernyataan-pernyataan Trump yang tampak mengesampingkan usaha diplomasi untuk mengatasi konflik di Semenanjung Korea dan memilih untuk menyelesaikannya dengan kekuatan militer.