KRICOM - Penyidik Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba, Bareskrim Polri dan Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta, Tangerang mengungkap kasus peredaran cairan rokok elektrik atau liquid vape yang mengandung narkotika jenis ganja yang berasal dari Belanda.
Wakil Direktur IV Tindak Pindana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Jhon Turman Pandjaitan menyampaikan, penangkapan tersebut bermula dari laporan warga yang curiga terhadap bisnis liquid vape di Bali yang diduga mengandung ganja.
"Di Belanda, liquid ini tidak dilarang, tetapi saat masuk ke Indonesia, hasil laboratorium menunjukkan cairan itu mengandung cannabinoid atau cannabis (ganja) yang dilarang," tutur John kepada wartawan, Rabu (1/11/2017).
Mantan Kepala Bidang Telematika, Polda Metro Jaya ini menjelaskan, penyidik awalnya mencoba memesan liquid yang mengandung ganja itu dari tersangka berinisial MGL yang memasarkan produknya secara online.
Setelah itu, polisi berkoordinasi dengan Bea Cukai untuk memantau kiriman paket yang berasal dari Belanda.
"Kami tahu asal liquid itu dari Belanda yang kemudian dikirim ke Indonesia menggunakan paket ekspedisi. Dari Belanda, kami sita sebanyak 1.400 mg. Ini luar biasa karena tidak bisa dipungkiri rokok elektrik ini digandrungi anak muda," lanjutnya.
Dalam penggunannya, cairan yang mengandung ganja ini dicampurkan ke dalam electric vape yang kemudian dihisap oleh pengguna vape.
Setelah paket itu terpantau sampai di Bandara Soekarno Hatta, Bea Cukai berkoordinasi bersama Polri melakukan pemeriksaan dan membawa ke laboratorium untuk diuji.
"Dalam dokumen tertulis sebagai acrylic paint, tapi berdasarkan analisa laboratorium menunjukkan barang tersebut salah satu jenis narkotika. Ada yang kami tunggu juga dari Belanda," ungkapnya .
Dalam kasus ini, petugas menangkap tersangka berinisial MGL di Kuta Utara, Bali dan mengamankan 4.140 mililiter cairan rokok elektrik yang mengandung ganja. Sementara satu orang lagi berinisial D masih dalam pengejaran petugas.
"Berdasarkan pengakuan tersangka, D merupakan sales dan marketing toko liquid vape di Belanda yang mengirim menggunakan jasa ekspedisi," tutupnya.